Opinion: Dunia Biopolar Antara Dialektika Demokrasi dan Ekonomi Liberal

Sebelum membahas tentang persoalan judul diatas, izinkan penulis untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu. Nama saya Rika Wd Nasution, saya lahir di Kota Kisaran Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara Pada tanggal 18 Agustus 1999. Saya merupakan seorang kader HmI-Wati Komisariat Justicia UNA Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Kisaran-Asahan, saat ini saya sedang mengikuti ADVANCE TRAINING (LK-III) di BADKO HMI JABODETABEKA-BANTEN. Advance Training sudah berjalan selama 5 hari, dan hari ini forum LK-III kedatangan pemateri yang bernama Yohanes Wahyu Prasetyo, S.Fil., M.Fil. Beliau membawakan materi dengan tema diatas, saya diberi tugas oleh Master Of Training (MOT) untuk membuat Opini dari setiap materi.


Pertama kali Fukuyama menyampaikan Tesisnya tentang "Akhir Sejarah" dalam sebuah artikel yang dipublikasikan pada jurnal The Internasional Interest, di Musim Panas tahun 1989, dengan judul "The End of History?".


Dalam artikel terbut, ia berpendapat bahwa ada fenomena luar biasa terkait dengan legitimasi demokrasi liberal sebagai sistem pemerintahan, seakan sebuah consensus di seluruh dunia. Ia
telah mengalahkan ideologi-ideologi tandingannya, misalnya fasisme dan komunisme. Fenomena tersebut, membawa Fukuyama pada sebuah dugaan bahwa demokrasi liberal mungkin merupakan "titik akhir dari evolusi ideologi umat manusia" dan "bentuk final pemerintahan manusia", sehingga ia bisa disebut sebagai "Akhir Sejarah".


Ekonomi liberal adalah teori ekonomi yang diuraikan oleh tokoh-tokoh penemu ekonomi klasik seperti Adam Smith atau French Physiocrats. Sistem ekonomi klasik tersebut mempunyai kaitannya dengan "kebebasan (proses) alami" yang dipahami oleh sementara tokoh-tokoh ekonomi sebagai ekonomi liberal klasik. Setiap negara memiliki sistem perekonomian yang berbeda-beda. Sistem yang dianut sebuah negara biasanya sesuai dengan paham ideologi negara tersebut.


Negara yang berideologi komunisme biasanya akan menerapkan sistem sosialis. Dan juga negara tersebut mengnut paham kapitalisme maka cenderung menganut sistem ekonomi kapitalisme. Ada juga negara yang mengabungkan kedua sistem di atas atau yang bisa disebut sistem campuran. ekonomi yang saat ini berkembang dan sedang berjaya yaitu sistem ekonomi modern tersebut berisi gabungan ekonomi liberal kapitalis dan sosialis. Tetapi, ada yang berdasarkan syariah islam yaitu ekonomi islam. Yang menganut sistem ini adalah negara-negara islam di dunia.


Ada beberapa keuntungan dari suatu sistem ekonomi liberal, yaitu:
  • Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi, karena masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah/komando dari pemerintah.
  • Setiap individu bebas memiliki untuk sumber-sumber daya produksi, yang nantinya akan mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
  • Timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat.
  • Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena adanya persaingan semangat antar masyarakat.
  • Efisiensi dan efektivitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi didasarkan motif mencari keuntungan.


Selain ada keuntungan, ada juga beberapa kelemahan daripada sistem ekonomi liberal, adalah:
  • Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat bilamana birokratnya korup.
  • Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
  • Banyak terjadinya monopoli masyarakat.
  • Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh individu.
  • Pemerataan pendapatan sulit dilakukan karena persaingan bebas tersebut.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama