MEDAN - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Provinsi Sumatera Utara (Provsu) Soekowardojo, mengatakan. Ekonomi Sumut Diproyeksi Tumbuh 3,3 Persen di Akhir 2021, di antara 2,5 % hingga 3,3 %, harga komoditas ekspor membuat pertumbuhan kenaikan tersebut di Sumatera Utara (Sumut) atau pada saat ini 3,3% atau sedikit meningkat.
Hal ini dikatakan Soekowardojo pada hari Selasa (14/12/2021) saat Bincang Bincang Bersama Media yang dilaksanakan di Cafe Bel Mondo Jalan Tengku Daud No. 9 Medan.
Sementara pada tahun 2022 mendatang ini pertumbuhan ekonomi Sumut diproyeksikan akan tumbuh pada rentang 3,7% hingga 4,5%, Sebut Soekowardojo.
Menurut Soekowardojo, pertumbuhan ekonomi tersebut dipengaruhi sejumlah asumsi, disebabkan kenaikan harga-harga komoditas ekpor, juga perekonomian di dunia juga semakin bergerak meningkat Perbedaan perekonomian di Eropa dengan Indonesia sangat berbeda.
Dikarenakan yang mengakibatkan tumbuhnya permintaan komoditas dari Indonesia, kenaikan inflasi di Amerika Serikat yang diperkirakan hanya bersifat temporer, juga terjadi peningkatan penyaluran kredit ke korporat, rumah tangga dan UMKM.
Mengalami situasi inflasi, selama 11 bulan dari bulan Januari hingga November 2021 di Sumatera Utara
(Sumut ) mengalami inflasi mencapai 1,24%. Jika inflasi Desember 2021 pada level 0,66%, maka inflasi Sumut tahun 2021 diperkirakan mencapai 1,6%.
Dalam Konfrensi pers selesai Bincang Bareng Media Soekowardojo menjelaskan kepada wartawan, Ditahun 2020-2021 triwulan II mengalami penurunan positif disebabkan situasi Covid-19.
Sebelumnya di tahun 2020 dalam situasi covid-19 perekonomian di Sumut sangat menurun. Tahun 2021 triwulan III dan IV secara positif ekonomi sangat menurun akhir triwulan IV Desember 2021 mengalami sedikit kenaikan ekonomi.
Nanti di Tahun 2022 perekonomian di Sumut akan mengalami kenaikan sedikit, kita harapkan perekonomian pada tahun 2022 terus meningkat, kata Soekowardojo.
Tadi sudah dijelaskan diakhir tahun 2021 perekonomian mengalami kenaikan sedikit di Sumatera Utara.
Ditanya tentang kebijakan pengelolaan ekonomi usaha kecil menengah (UKM) di Sumatera Utara mengenai pengelolaan dan kemajuan pengembangan ekonomi kecil.
Menurut Soekowardojo, dalam perhatian Bank Indonesia kawasan dalam pimpinan bapak Poltak pada tahun 2020 dan tahun 2021 mereka menghitung, mengawasi perjalanan ekonomi usaha dengan berpedoman arahan Bank Indonesia. Apakah perekonomian dilakukan melalui online,pesbook atau Instagram, terus dimonitor.
Sedangkan sebelumnya dijelaskan Soekowardojo, pada sistem pembayaran, estimasi uang kartal menghadapi Nataru senilai Rp2,9 triliun, sedangkan tahun 2020 mencapai Rp. 5 triliun.
“Tapi ini bukan berarti pertumbuhan ekonomi Sumut lebih rendah tahun 2021 dibandingkan tahun 2020. Tahun 2020 masih tahun pertama perbankan di Sumut menghadapi Pandemi Covid-19, penyaluran Bansos tahun 2020 di bulan Desember sedangkan tahun 2021 sudah disalurkan sejak Oktober 2021, kemudian pemerintah sempat mengumumkan PPKM Level 3. Hingga saat ini perbankan sudah menarik Rp1,47 triliun dari BI Sumut, namun setelah PPKM dibatalkan, maka BI akan meningkatkan uang kartal baru di Sumut," ujar Soekowardojo.
Posting Komentar